sedikit tentang fiqih dakwah..
sumber : Buku FIQH DAKWAH karya JUM'AH AMIN ABDUL AZIZ
http://syiarldkunj.blogspot.com/2009/07/fiqh-dakwah-jumah-amin-abdul-aziz.html
- Makna Dakwah
Apabila
kita katakan”dakwah islamiah”, maka yang kita maksudkan adalah “risalah
yang terkahir yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, sebagai wahyu
dari Allah dalam bentuk kitab yang tidak ada kebatilan didalamnya, baik
di depan atau belakangnya, dengan kalamNya yang bernilai mukjizat, dan
yang ditulis didalam mushaf yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad, dengan
sanad yang mutawatir, yang membacanya bernilai Ibadah.
- Definisi dakwah : tinjauan bahasa dan istilah :
1. An-nida artinya
memanggil
2. ad-du’a ila syar’I artinya menyeru
3. ad-da’wat ila qadhiyat artinya menegaskan atau membelanya, baik terhadap yang hak maupun yang bathil.
2. ad-du’a ila syar’I artinya menyeru
3. ad-da’wat ila qadhiyat artinya menegaskan atau membelanya, baik terhadap yang hak maupun yang bathil.
- Dakwah yang kita maksudkan
Dakwah
yang kita inginkan dan yang wajib bagi kaum muslimin untuk
melaksanakannya adalah dakwah yang bertujuan untuk beorientasi pada :
1.
membangun masyarakat islam, sebagaimana para rasul Allah, yang
memulai dakwahnya dikalangan masyarakat jahiliyah.Mereka mengajak
manusia untuk memeluk agama Allah, menyampaikan wahyu-Nya kepada
kaumnya, dan memperingatkan mereka dari syirik.
2. Dakwah
dengan melakukan perbaikan pada masyarakat islam yang terkena musibah.
Seperti penyimpangan dan berbagai kemungkaran, serta pengabaian
masyarakat tersebut terhadap segala kewajiban.
3. Memelihara kelangsungan dakwah dikalangan masyarakat yang telah berpegang pada kebenaran, melalui pengajaran secara terus-menurus, pengingatan, penyucian jiwa dan pendidikan.
3. Memelihara kelangsungan dakwah dikalangan masyarakat yang telah berpegang pada kebenaran, melalui pengajaran secara terus-menurus, pengingatan, penyucian jiwa dan pendidikan.
- KEWAJIBAN YANG SYAR’I
Dakwah
merupakan kewajiban syar’i, berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut :
Firman Allah SWT,
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh pada yang makhruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah adalah orang-orang yang beruntung. (Ali imran : 104)
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.(Al-Baqarah :159-60)
Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.( al-Maidah :63)
Firman Allah SWT,
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh pada yang makhruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah adalah orang-orang yang beruntung. (Ali imran : 104)
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.(Al-Baqarah :159-60)
Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.( al-Maidah :63)
- KEUTAMAAN DAKWAH
Melalui
dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan para aktivis untuk
memperjuangkan agama ini, maka dengan ijin Allah, umat akan berhasil
mencapai kejayaan, keagungan, dan kepemimpinan.Hal itu hanya bisa
didapatkan dengan keikhlasan, kekuatan, keteladanan dan kecerdasan
mereka.Dengan semua itu, Allah mengangkat panji kebenaran dan mewujudkan
kebaikan, sehingga umat ini menjadi umat terbaik, yang senantiasa
memerintahkan kebajikan, mencegah kemungkaran dan yang beriman kepada
Allah.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (fushilat :33)
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (fushilat :33)
- KARAKTER DAKWAH KITA
Dakwah islam
memiliki beberapa karakter yang membedakannya dari dakwah-dakwah yang
lain, yaitu :
- Rabaniyah, artinya bersumber dari wahyu Allah
- Wasathiyah, artinya tengah-tengah atau tawazun
- Ijabiyah, artinya positif dalam memandang ala, manusia, dan kehidupan
- Waqi’iyah, artinya realistis dalam memperlakuan individu dan masyarakat
- Akhlaqiyah, Artinya sarat dengan nilai kebenaran, baik dalam sarana maupun tujuannya
- Syumuliyah, artinya utuh dan menyeluruh dalam manhajnya
- ‘Alamiyah, bersifat mendunia
- Syuriyah, berpijak diatas prinsip musyawarah dalam menentukan segala sesuatunya
- Jihadiyah, artinya terus menerangi siapa saja yang beranimenghalang-halangi islam, dan mencegahtersebarnyadakwah
- Salafiyah, artinya menjaga orisinalitas dalam pemahaman dan akidah.
Inilah
dakwah dengan berbagai karakternya yang membedakan dirinya dari
dakwah-dakwahlainnya.
Dengan demikian, seorang dai harus mengetahui dan memahami metodologi dakwah, agar umat merasa puas dan yakin dengan dakwah kita seperti :
1. Penyampaian yang baik
2. Keindahan uslub
3. Targhib (member rangsangan) dalam kebenaran
4. Mempergunakan kebijaksanaan dan nasihat yang baik
5. bantahan dengan cara yang lebih baik
6. mempertinbangkan situasi dan kondisi
7. penggunaan sarana publikasi dan informasi yang paling modern
Oleh sebab itu, adalah sebuah keharusan bagi seorang dai untuk mengetahui apa yang ia katakan dan bersikap bijaksana terhadap apa yang ia dakwahkan.
Imam Al-‘aini berkata, “hikmah adalah ilmu yang mendalam dan meyakinkan.Mngajarnya adalah kesempurnaan ilmu dan memutuskan suatu permasalahan dengannya adalah kesempurnaan amal”.
Dengan demikian, seorang dai harus mengetahui dan memahami metodologi dakwah, agar umat merasa puas dan yakin dengan dakwah kita seperti :
1. Penyampaian yang baik
2. Keindahan uslub
3. Targhib (member rangsangan) dalam kebenaran
4. Mempergunakan kebijaksanaan dan nasihat yang baik
5. bantahan dengan cara yang lebih baik
6. mempertinbangkan situasi dan kondisi
7. penggunaan sarana publikasi dan informasi yang paling modern
Oleh sebab itu, adalah sebuah keharusan bagi seorang dai untuk mengetahui apa yang ia katakan dan bersikap bijaksana terhadap apa yang ia dakwahkan.
Imam Al-‘aini berkata, “hikmah adalah ilmu yang mendalam dan meyakinkan.Mngajarnya adalah kesempurnaan ilmu dan memutuskan suatu permasalahan dengannya adalah kesempurnaan amal”.
- MENGIKUT BUKAN MEMBUAT YANG BARU
Dalam
berdakwah, kita selalu meneladani Rasulullah, sebagai pembawa rahmat dan
hidayah. Kita ingin mengekuarkan manusia dari berbagai kegelapan menuju
cahaya iman atas ijin Rabbnya, dari kekufuran menuju keimanan, dari
kesesatan menuju petunjuk, dari kebathilan yang gelap gulita menuju
kebenaran yang terang benderang, dari maksiat menuju taat, dan jalan
hidup yang berbeda-beda menuju jalan Allah yang satu dan lurus.
- FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAKWAH
inilah dakwah kita dengan nilai-nilainya yang
luhur dan pemahamannya yang asli serta risalahnya yang abadi. Ia
membutuhkan seorang dai yang sanggup memukul dengan penuh amanah
berbagai masalah yang harus direalisir, agar dakwah ini sukses dan
manusia pu n mau menerimanya, serta sampai pada tujuannya yang mulia.
Diantara factor-faktor pendukung keberhasilan dakwah adalah sebagai
berikut :
1. Pemahaman yang mendalam
2. Keimanan yang kuat
3. Kecintaan yang kukuh
4. kesadaran yang sempurna
5. kerja yang kotinu
Dalam rangka mencapai tujuan yang mulia itu, seorang muslim harus bersedia menjual diri dan hartanya kepada Allah, sampai dia tidak memiliki apa-apa.Dia menjadikan dunia hanya untuk dakwahnya, demi untuk keberhasilan akhirat.
1. Pemahaman yang mendalam
2. Keimanan yang kuat
3. Kecintaan yang kukuh
4. kesadaran yang sempurna
5. kerja yang kotinu
Dalam rangka mencapai tujuan yang mulia itu, seorang muslim harus bersedia menjual diri dan hartanya kepada Allah, sampai dia tidak memiliki apa-apa.Dia menjadikan dunia hanya untuk dakwahnya, demi untuk keberhasilan akhirat.
- SARANA DAKWAH DAN REALISASI TARGET
Dengan pemahaman yang benar terhadap dakwah,
kita berupaya melaksanakan pemahaman ini agar terjelma dalam kehidupan
yang nyata, dan prinsip-prinsip yang dilaksanakan dapat direalisasikan
dan dirasakan pengaruhnyaoleh manusia.hal ini dilakukan melalui upaya
untuk merealisasikan target-target berikut ini :
Ishlah An-nafs (perbaikan jiwa), sehingga menjadi muslim yang kuat fisiknya,bersih akidahnya, benar ibadahnya, selalu berjihad melawan hawa nafsunya, memperhatikan waktunya, teratur kehidupannya, dan bermanfaat untuk orang lain. Dengan demikian, anggota masyarakat akan terkondisikan untuk senantiasa berhubungan dengan Allah dan bermakrifat padaNya, sehingga terciptalah makna ubudiyah kepada Allah.
Membina rumah tangga islami dapat membawa keluarganya menghormati fikrohnya, memelihara adab islam dalam kehidupannya, memilih istri dengan baik, memenuhi hak dan kewajiban masing-masing, mendidik anak dan pembantunya untuk memahami prinsip-prinsip islam, agar keluarga tersebut menjadi miniature teladan bagi masyarakatyang kita cita-citakan.
Irsyad al mujtama’ ( member pengarahan kepada masyarakat)
Berdakwah kepada pemerintah untuk menerapkan syariat Allah dengan segala metode yang bijaksana dan akhlak yang islami.Ia menjadi tuntutan rakyat banyak yang diprakarsai oleh kelompok dan golongan, sehingga terwujudlah pemerintahan yang melaksanakan islam secara benar.Dengan demikian, dia melaksanakan tugasnya selaku pelayan umat, diberi upah oleh umat dan bekerja untuk kemaslahatan mereka dan yakin dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban islam serta tidak berbangga diri dengan kemaksiatan.
Berdakwah untuk mewujudkan persatuan islam, dimulai dengan mengadakan kerjasama dengan Negara-negara islam dan mengadakan konsolidasi antara mereka untik mendakwahi rakyat dan pemerintahannya guna menerapkan islam dan memendang islam sebagai dakwah global.Hal itu dilaksanakan dengan kebijaksanaan dan nasihat yang baik, sehingga kita bisa mengembalikan khilafah yang hilang dan persatuan yang dicita-citakan.
Ishlah An-nafs (perbaikan jiwa), sehingga menjadi muslim yang kuat fisiknya,bersih akidahnya, benar ibadahnya, selalu berjihad melawan hawa nafsunya, memperhatikan waktunya, teratur kehidupannya, dan bermanfaat untuk orang lain. Dengan demikian, anggota masyarakat akan terkondisikan untuk senantiasa berhubungan dengan Allah dan bermakrifat padaNya, sehingga terciptalah makna ubudiyah kepada Allah.
Membina rumah tangga islami dapat membawa keluarganya menghormati fikrohnya, memelihara adab islam dalam kehidupannya, memilih istri dengan baik, memenuhi hak dan kewajiban masing-masing, mendidik anak dan pembantunya untuk memahami prinsip-prinsip islam, agar keluarga tersebut menjadi miniature teladan bagi masyarakatyang kita cita-citakan.
Irsyad al mujtama’ ( member pengarahan kepada masyarakat)
Berdakwah kepada pemerintah untuk menerapkan syariat Allah dengan segala metode yang bijaksana dan akhlak yang islami.Ia menjadi tuntutan rakyat banyak yang diprakarsai oleh kelompok dan golongan, sehingga terwujudlah pemerintahan yang melaksanakan islam secara benar.Dengan demikian, dia melaksanakan tugasnya selaku pelayan umat, diberi upah oleh umat dan bekerja untuk kemaslahatan mereka dan yakin dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban islam serta tidak berbangga diri dengan kemaksiatan.
Berdakwah untuk mewujudkan persatuan islam, dimulai dengan mengadakan kerjasama dengan Negara-negara islam dan mengadakan konsolidasi antara mereka untik mendakwahi rakyat dan pemerintahannya guna menerapkan islam dan memendang islam sebagai dakwah global.Hal itu dilaksanakan dengan kebijaksanaan dan nasihat yang baik, sehingga kita bisa mengembalikan khilafah yang hilang dan persatuan yang dicita-citakan.
- SIFAT-SIFAT DA’I
Sifat da’I
yaitu ia dapat mendakwahi keluarga dekatnya, dapat pula menasehati
orang-orang yang dikenal dari umat islam. Ia menjadikan Rasulullah
sebagai suri teladan, bijaksanadalam dakwahnya, ihsan dalam
menasehatinya, dan bermujahadah dengan cara yang lebih baik, maka dakwah
bil haq itu lebih baik dan berpengaruh daripada dakwah bil maqal.
Wahai Da’I, bersikaplah lemah lembut kepada semua orang
Sesungguhnya termasuk keburukan seorang da’I terhadap dirinya sendiri adalah apabila ia memberatkan manusia, seakan dia melihat mereka dengan pengelihatan yang hina, atau dengan pandangan yang sombong, dan merasa paling tinggi.
Sifat santunnya mendahului ketidaktahuannya
Sesungguhnya sifat penyantunnya itu merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda kerasulan Rasulullah..sifat penyantunnya mendahului ketidaktahuannya, dan ketidaktahuannya yang sangat itu tidak menambahinya kecuali semakin bersikap penyantunnya.
Wahai Da’I, bersikaplah lemah lembut kepada semua orang
Sesungguhnya termasuk keburukan seorang da’I terhadap dirinya sendiri adalah apabila ia memberatkan manusia, seakan dia melihat mereka dengan pengelihatan yang hina, atau dengan pandangan yang sombong, dan merasa paling tinggi.
Sifat santunnya mendahului ketidaktahuannya
Sesungguhnya sifat penyantunnya itu merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda kerasulan Rasulullah..sifat penyantunnya mendahului ketidaktahuannya, dan ketidaktahuannya yang sangat itu tidak menambahinya kecuali semakin bersikap penyantunnya.
- SIKAP DAI TERHADAP MASYARAKAT
Seorang dai
tidak boleh larut mengikuti langkah mereka,tidak juga larut dalam
tradisi dan kebiasaan mereka yang bertentangan dengan syariat islam,
kaidah-kaidah,hokum-hukum, dan adab-adabnya.Para dai tidak boleh terhina
oleh kemauan mereka, hanya karena ingin menarik mereka kedalam
dakwah.terkadang hanya karena tujuan itu saja seorang dai tidak hanya
mengubah sebagian norma dan tradisi islam saja, bahkan sampai mengubah
prinsip akidah bahkan system islam.
- SYARAT-SYARAT UNTUK MELAWAN KEMUNGKARAN
1. Pastikan yang kita hadapi adalah benar-benar
kemungkaran
2. Hendaknya kemungkaran yang tampak bukan suatu kesalahan yang dicari-cari
3. Hendaknya kemungkaran itu diketahui tanpa ijtihad
Allahu’alam bis shawab
2. Hendaknya kemungkaran yang tampak bukan suatu kesalahan yang dicari-cari
3. Hendaknya kemungkaran itu diketahui tanpa ijtihad
Allahu’alam bis shawab