Minggu, 30 Mei 2010

Pemerintah Terus Benahi Kualitas Guru

Pemerintah Terus Benahi Kualitas Guru PDF Print
Wednesday, 26 May 2010
Tujuan pendidikan adalah menghasilkan peradaban yang maju bagi sebuah masyarakat. Karena itu,sebuah negara harus membuat sistem pendidikan yang baik.

Hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah dengan memberdayakan stakeholders pendidikan, di antaranya guru. Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kemendiknas Baedhowi menjelaskan, kunci utama pendidikan yang bermutu ada pada guru. Keberhasilan pembelajaran ada pada guru. Itulah sebabnya, pemerintah terus melakukan pembenahan kualitas guru.

Menurut dia, setidaknya ada duahalyangterkaitdengankualitas guru, yakni kualifikasi dan kompetensi. Untuk diketahui,saat ini setidaknya ada 41% guru yang telah memenuhi kualifikasi guru,yakni pendidikan minimal S-1. Diharapkan dalam beberapa tahun ke depan semua guru di Indonesia sudah memenuhi syarat pendidikan minimal. Setelah itu dipenuhi, guru harus mendapatkan sertifikasi guru. Reformasi pendidikan yang sedang dilakukan pemerintah diharapkan bisa meningkatkan mutu guru.

Tidak hanya itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan agar guru-guru di Indonesia bisa profesional. ”Jangan dibandingkan dengan negara lain, seperti Singapura. Sebab, di sana jumlah warganya sedikit sehingga beban kerja gurunya pun tidak terlalu besar,” ucap dia kepada Seputar Indonesia sebelum penutupan Kongres Guru Indonesia di Jakarta.

Penggabungan Ditjen PMPTK juga menjadi salah satu langkah penting yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru. Dengan penggabungan ini, pemerintah berkeyakinan upaya peningkatan kualitas guru bisa berjalan lebih baik lagi.Karena masing-masing Ditjen akan lebih fokus dalam meningkatkan kualitas pada setiap tingkat pendidikan.

Dia meminta kepada guru untuk tidak perlu khawatir penggabungan Ditjen PMPTK akan menyebabkan sertifikasi ataupun tunjangan profesi guru terhenti. Sebab menurutnya, kedua hal tersebut merupakan amanat dari UU. ”Jangan khawatir. Pasti tetap diberikan,”ucap dia. Kalaupun sekarang ada sedikit persoalan, hal itu lebih disebabkan belum siapnya pemerintah daerah menerima kucuran dana tersebut.

Sementara Coordinator of Indonesia Human Development Unit and Lead Education Specialist of East Asia and Pacific Regional World Bank,Mae Chu Chang,menjelaskan bahwa manajemen guru efektif juga sangat penting dari sudut keuangan.Pengeluaran negara berupa gaji guru dan pengeluaran lain yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengembangan tenaga pendidik,umumnya memiliki proporsi yang paling penting dalam anggaran pendidikan.

Oleh karenanya, manajemen dan penyebaran guru yang tidak efisien dapat memberi tekanan pada anggaran pendidikan.”Serta membuat dana sulit dialokasikan untuk aspek lainnya,”saat memberikan materi kepada peserta Kongres Guru Indonesia. Manajemen tenaga pendidik yang dilakukan secara efektif adalah poin penting untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional di Indonesia.

Secara khusus,hal ini sangatlah penting untuk menciptakan praktik pengajaran yang kompeten, termotivasi, dan berkualitas tinggi. Moral dan komitmen dari guruguru di Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh bagaimana pemerintah mengelola sistem perekrutan, pelatihan awal, penempatan, dan pengembang profesi. Kemudian mutasi,kenaikan jabatan, penghargaan,dan pengawasan, baik dari sisi profesi maupun administrasi.

Pada 20 Mei 2010, Sampoerna School of Education dan Kementerian Pendidikan Nasional mengadakan Kongres Guru Indonesia. Dalam kesempatan itu, guru-guru yang hadir berkesempatan mendapatkan pengetahuan dari narasumber internasional dan nasional yang berkualitas. Sekaligus mencari metode dan proses terbaik yang merefleksikan pembangunan berkelanjutan. (hermansah)

sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/326916/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar